Kamis, 14 Mei 2009

MENGASAH KAPAK

Alkisah ada seorang penebang pohon yang sangat kuat.

Dia melamar pekerjaan pada seorang pedagang kayu,dan dia mendapatkannya. Gaji dan kondisi kerja yang diterimanya sangat baik. Karenanya sang penebang pohon memutuskan untuk bekerja sebaik mungkin.

Sang majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerjanya.
Hari pertama sang penebang pohon berhasil merobohkan 18 batang pohon.
Sang majikan sangat terkesan dan berkata, "Bagus, bekerjalah seperti itu!"

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari sang penebang pohon bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 15 batang pohon. Hari ketiga dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hanya berhasil merobohkan 10 batang pohon.
Hari-hari berikutnya pohon yang berhasil dirobohkannya makin sedikit.

"Aku mungkin telah kehilangan kekuatanku", pikir penebang pohon itu. Dia menemui majikannya dan meminta maaf, sambil mengatakan tidak mengerti apa yang terjadi.
"Kapan saat terakhir kau mengasah kapak?" sang majikan bertanya. "Mengasah? Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak. Saya sangat sibuk mengapak pohon," katanya.

Catatan :
Kehidupan kita sama seperti itu. Seringkali kita sangat sibuk sehingga tidak lagi mempunyai waktu untuk mengasah kapak. "Di masa sekarang ini, banyak orang lebih sibuk dari sebelumnya, tetapi mereka lebih tidak berbahagia dari sebelumnya. Mengapa?
Mungkinkah kita telah lupa bagaimana caranya untuk tetap tajam?

Tidaklah salah dengan aktivitas dan kerja keras. Tetapi tidaklah seharusnya kita sedemikian sibuknya sehingga mengabaikan hal-hal yang sebenarnya sangat penting dalam hidup, seperti kehidupan pribadi, menyediakan waktu untuk membaca, dan lain sebagainya.

Kita semua membutuhkan waktu untuk tenang, untuk berpikir dan merenung, untuk belajar dan bertumbuh. Bila kita tidak mempunyai waktu untuk mengasah kapak, kita akan tumpul dan kehilangan efektifitas. Jadi mulailah dari sekarang, memikirkan cara bekerja lebih efektif dan menambahkan banyak nilai ke dalam hidup kita.

========================================================================

english edition

Alkisah have an ax to the tree is very strong.

He was applying for jobs on a timber merchant, and he get it. Salaries and working conditions of acceptance is very good. Because of the lumberjack tree decided to work as good as possible.

The employer provides a hatchet and work area shows.
The first day the woodcutter successfully knock down a tree trunk 18.
The employers are very impressed and said, "Good, work like that!"

Highly motivated by praise employer, the next day the woodcutter tree work harder again, but he only succeeded in knock down 15 trees. Third day he worked harder, but only succeeded in knock down 10 trees.
Day-to-day the next tree dirobohkannya increasingly less successful.

"I may have lost my strength," thought the lumberjack tree. He was to meet employers and ask for pardon, saying do not understand what is happening.
"When is the last time you sharpen ax?" ask the employer. "Plane? I do not have time to sharpen ax. I am very busy chop trees," he said.

Note:
Our lives together like that. Often we are very busy so they no longer have the time to sharpen ax. "At this time now, many people are busy from before, but they are not happy from the past. Why?
Can we have forgotten how to stay sharp?

Not one of the activities and hard work. But we should not so busy ignoring such things is very important in life, such as private life, providing time to read, and so forth.

We all need time to calm, to think and think, to learn and grow. If we do not have the time to sharpen ax, we will be blunt and lose effectiveness. So start from now, thinking about how to work more effectively and add value to many in our lives

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan komentar anda. Apapun masukan anda sangat saya harapkan demi pengembangan Blog ini. Terimakasih.

 

©2009 SEHAT ALAMI | by TNB